Mencari Redha Ilahi


31 Januari 2011

Harapan

hanya kepadaNya aku bergantung
tidak kan disesati
hanya kepadaNya
takdir qadar dan qada'
pergi untuk Allah
tidak perlu diceritakan
tidak usah dihebahkan
cuma sekadar disyukuri
tetamu Allah
sedekahi seikhlas
semudahnya
sedamai kiriman doa
barakah suci taman-taman syurga
tidakku mampu berikan kesemuanya
tidakku harapkan sesuatu dari mereka
bagai bayi baru dilahirkan
sesuci kembali haji dan hajah
biar berniat untuk Allah SWT
kerna hanya Dia Maha Mengetahui

18 Januari 2011

Seandainya...........

jauh sekali untuk menyakiiti
dekat padamu membuatkan aku bahagia
walau siapapun dirimu
kurang upaya
kerana aku meletakkan kebahagiaan itu pada hatiku
bukan di hatimu

aku tidak mengharapkan yang terbaik
aku cuba memberi apa termampu
aku cuma insan biasa
takkan upaya
aku tidak mampu membimbingmu kepada kebaikan
juga tergapai-gapai pimpinan buat diriku
benarnya aku serba lemah
namun
Allah Maha lebih mengetahui
kenapa kita dipertemukan
walau istikharahku bukan untukmu
dia tidak dirimu
namun aku tetap menerimamu
mengasihmu seadanya
kerna aku tahu taatku padamu
syurga untukku

Alhamdulillah
aku bersyukur padaNya
kerna kau masih menyayangi diriku
biar kita jauh terpisah
itu yang terbaik untuk kau dan aku
aku tenang kerna cintaku pada takdir
bukan padamu sepenuhnya

aku bukan pemimipin
juga pembimbing
namun aku cuba memberi
yang terbaik
dan istimewa untukmu
biar tidak kumampu lakukannya

aku tahu ibumu lebih berhak ke atas dirimu
aku memaafkan dia
membawa kau pergi jauh dari diriku
biarlah
itu antara dia dan Tuhan
aku tidak mampu melawannya
wahai suamiku
kerna aku tahu kau bukan untukku
kau hanya takdirku di awalnya
tidak ditambatkan di jiwaku sepenuhnya

aku menyepi lalu mencari
kembara membawa hatiku
menemui destinasi pintu cintaku
memarhabah ilmi, daei Islamiah
aku tidak kalah
jauh sekali untuk mengalah
biarkan kenangan lalu melayang
terbang laju bersama angin menghilang

bila hati bersemi cinta Tuhanku
aku rela diperhambakan Ilahi
aku tahu syurga melambai
menanti dibukakan pintu hidayahNya
untuk aku meneruskan perjuangan
tinta ini menjadi saksi
lalu druntuh tembok-tembok sepi
kerna warkah ini menjadi bicara sunyi
aku mencari siapa diriku
aku temui Ya Allah, Ya Rahim, Maha Pengasih, Maha Penyayang
dinoktahnya
Wallahhua'lam

16 Januari 2011

Epilog Keinsafan Musafir Jalanan

Ketika kami tercari-cari
sedang kami memusafiri keduniaan ini
sedari itu juga kami mendongak
tidak kami tunduk
sukar untuk kami sujud bertafakur
apa lagi memuji, bertasbih Asma ul HusnaMu
setiap detik

kami hanya insan pelupa
lagi tiada upaya
juga punya kekhilafan
masih meniti mencari pertujuk
menelusuri laluan kembali kepadaMu, Ya Tuhan

Ya Robb
tanpa keampunanMu, kami resah
tanpa kasihMu, tiada kami tenang
tanpa rahmatMu, kami hampa
siapalah kami andai tiada kebahagiaanMu

Ya Robb
tiap detik itu jua
kami menyelusuri
mencari diri
kirakan saat
apa lagi senafas
memusafiri jalanan
membawa hati
kerna cinta itu membawa kami kepadaMu
kerinduan kami untukMu, Ya Robb, Ya Allah

andai ada di antara kami
insan yang menderhaka kepadaMu, Ya Allah
ampunkanlah
perbaiki hati-hati kami ini, Ya Rahim

andai ada di antara kami
insan yang melupaiMu
sering berlaku dosa kepadaMu
dengan RahmatMu, ya Robb
kami memohon keampunanMu
Ya Ghaffur, Ya Syakur

andai ada di kalangan kami ini, ya Allah
masih tergapai-gapai
melambai-lambai hidayahMu
kurniakanlah kekuatan iman itu
biar badai melambung
biar ombak melanda
jadikanlah kami antara pepasir pantaiMu,
tiramMu menjadi pepayung, pelindung
buat kami di syurgaMu
kerna kami tidak mampu
melayari awan-awan panas, gelap lagi pekat
juga
menahan percikan kilat api nerakaMu, Ya Allah.

Perkahwinan

PERKAHWINAN

Untuk Suamiku
Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Istri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah,
Apalagi secantik Zulaikha.

Justru Istrimu hanyalah wanita akhir jaman,
Yang punya cita-cita,Menjadi Sholehah….
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Istri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Istri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Istri adalah murid, Kamu mursyidnya,
Istri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya.

Saat Istri menjadi madu, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.
Pernikahan atau perkawinan,
Mengisyafkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT.

Karena memiliki istri yang tidak sehebat mana,
Justru ……Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasullulah,
Pun bukan pula sayyidina Ali Karamallahhuwajhah,
Cuma suami akhir zaman,Yang berusaha menjadi soleh…Amin.

Untuk Istriku
Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.

Suami yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Muhammad saw,
Tidaklah setaqwa Ibrahim as,
Pun tidak setabah Ayub as,
Ataupun segagah Musa as,
Apalagi setampan Yusuf as.

Justru Suami hanyalah pria akhir jaman,
Yang punya cita-cita,Membangun keturunan yang Sholeh….
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung,
Kamu penghuninya,
Suami adalah nahkoda kapal,
Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal,
Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat suami menjadi raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya suami masinis yang lancang, Sabarlah memperingatknnya.

Pernikahan atau perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT.

Karena memiliki istri yang tidak segagah mana,
Justru ……Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga,
Pun bukan pula Hajar, yang begitu setia dalam sengsara.

Cuma wanita akhir zaman,Yang berusaha menjadi solehah…Amin

Sumber : www.hafizng.com/

Bicara Akhir Zaman

Tuhan
Kau telah memberitahu kami
Tentang peristiwa akhir zaman
Peristiwa di zaman kami ini
Melalui lidah NabiMu

Di zaman ini ikhtilaf banyak terjadi
Firqah sesat tujuh puluh dua banyaknya
AlQuran dijadikan barangan dagangan
Isinya sudah tidak dihiraukan

Tuhan
KekasihMu memberitahu
Dunia dijadikan barang yang diburu
Muslimin diseksa dan dihina
Oleh tangan-tangan kafir durjana

Tuhan
NabiMu terus bermadah
Ilmu Akhirat ditinggalkan orang
Ilmu dunia dijadikan rebutan
Perempuan-perempuan dijadikan hiasan

Rumah-rumah syaitan penuh riang
Rumah-rumah Tuhan kosong dan lengang

Tuhan
Yang paling menakutkan
NabiMu pernah bersabda
Di akhir zaman
Yang paling jahat
'Ulama yang memandang dunia
Tabi'atnya busuk bak bau bangkai
Siapa tercium kan mati jiwanya

Tuhan
NabiMu menyambung lagi
Terhadap peristiwa akhir zaman
Perempuan hilang malunya
Anak tidak hormati ibu bapa
Bahkan keduanya dijadikan kuli
Atau sudah tidak dipeduli

Tuhan
Penutup kata kami ceritakan
Dari lidah Nabi kekasihMu
Rezeki yang halal susah dicari
Ibarat mencari berlian berharga

Tuhan
KekasihMu menjanjikan
Kedatangan mujaddid baru

Muslimin nasibnya akan terbela
Rumah-rumah Tuhan penuh riang
Rumah-rumah syaitan akan musnah
Perempuan-perempuan akan dilindungi
Anak-anak soleh dan solehah
Kebenaran kan pasti terbukti

Penulis : Mohamad Hafiz Ng Abdullah
Sumber : http://www.hafizng.com/hafizng/
Penyunting : Norfazihah Hani Binti Abnol Kassim

10 Januari 2011

Hmmm dah lama tak masak, nak masak apa? masak apa yang orang suka.

Nasi Ayam

Bahan

Seekor ayam
serbuk kari daging kalau nak rasa rempah lebih. kalau tak nak, serbuk kunyitpun boleh
garam secukup rasa
minyak untuk menggoreng

cili kering, bawang besar, bawang putih yang dipotong dan asam keping digoreng dengan minyak yang sama. kemudian diangkat, barulah goreng ayam.

kalau tak nak goreng, panggang @ bakarpun boleh

Bahan yang dikisar dan diperapkan bersama ayam selama 1 jam @ lebih

halia
bawang putih
bawang merah
lada hitam
sup bunjut dibuka
cili kisar kalau nak pedas
sos tiram

Bahan untuk sup
ayam (nak sedap ambik bahagian di tulang-tulang tu yang isinya nipis-rusuk, kaki, tengkuk atau pilih ajela sendiri)
air

bahan utk tumbuk aje sampai lumat dan ditumis untuk buat sup
halia
bawang putih
bawang merah
lada hitam

ini bahan yang tak payah ditumbuk tapi boh dalam kuah sup tu
bunga lawang
cengkih
kayu manis
sos tiram
garam secukup rasa
lobak merah dikikis aje tak payah dikupas kulitnya agar zatnya tak hilang (dipotong)
daun sup dipotong
daun bawang dipotong
bawang goreng


Bahan untuk nasi
beras
kuah sup tadi
halia--ditumbuk halus
bawang putih-ditumbuk halus
bawang merah-ditumbuk halus
serbuk kunyit
bunga lawang
kulit kayu manis
sos tiram
garam secukup rasa

bahan untuk ulaman
timun
salad
tomato
bawang goreng
daun bawang
daun sup

untuk sosnya, sos cililah senang.

untuk kicap tu, masukkan cili yang dipotong. fuh, pedasnye.

dah lama bertahun-tahun dah tak masak, hmmm Alhamdulillah masih boleh ingat lagi pasal masak. semuanya secukup rasa saja tau. hehehehehe, hentam saja. minta maaflah kalau nasi ayam ni tak sedap. ini 'resepi original saya punya' tau, kenalah kreatif diiubahsuai. orang lain tu saya tak taula depo buat cam na resepi depo dan saya nak kongsikan sedikit ilmu yang saya ada.
Wallahhualam.

06 Januari 2011

Kajayaan

Kejayaan kita adalah usaha kita. Pencapaian adalah destinasi kejayaan kita.

Our success is a process. A goal is the destination of our success.


Apa yang kita dah usahakan di dalam kehidupan ini sebagai khalifah Allah SWT di dunia ini dan juga hambaNya untuk menuju kepada hidup yang lebih kekal iaitu akhirat ???

Jadikanlah hari ini milik anda biarpun mungkin kehidupan anda akan ditamatkan sesaat lagi.

To Be The Best We Can Be.

Usahakan yang terbaik untuk diri sendiri.

Keputusan Sasaran Kerja Tahunan 2010 saya adalah 80 & ......lebih lagi, adalah. Biarlah rahsia....Alhamdulillah.

Wallahhualam.

03 Januari 2011

Nafkah batin bukan sekadar seks semata mata

Kita diwajibkan mempelajari ilmu fekah sebagaimana penekanan Allah menerusi firmanNya yang bermaksud : “Ketahuilah! Bahawa dianjurkan bagi seorang suami memerintahkan isterinya (dan mengingatkannya dengan nada yang lembut) dan menafkahinya menurut kadar kemampuannya dan berlaku tabah(jika disakiti oleh isterinya) dan bersikap halus kepadanya dan mengarahkannya ke jalan yang baik dan mengajarnya akan hukum-hukum agama yang perlu diketahui olehnya iaitu hukum bersuci, haid dan ibadah-ibadah(yang wajib dan sunat).”

Justeru itu, suami mesti mengajarkan isterinya cara-cara mandi hadas dan berwuduk serta masalah haid, nifas dan wiladah. Juga mengenai cara-cara menyucikan najis serta pembahagian air yang wajib untuk dibuat bersuci, hukum halal dan haram serta banyak lagi.

Tujuan mempelajari ilmu tasawuf pula supaya setiap amalan yang dilaksanakan itu benar-benar ikhlas kerana Allah SWT dan dijauhkan daripada bersifat sombong ataupun takbur.

Selain daripada perkara-perkara asas tersebut suami juga bertanggungjawab mendidik isteri, berakhlak mulia terhadapnya, anak-anak, ibubapa, sesama isteri-isterinya yang lain sekiranya berpoligami,rakan-rakan,jiran tetangga serta masyarakat. Suami juga berkewajipan memberitahu isteri tentang adab-adab di dalam Islam mencakupi akhlak serta segala percakapan dan tindakannya mestilah mengikut ajaran Nabi Muhammad SAW. Juga tentang akhlak sebagai seorang ibu semasa bersama anak-anak iaitu berbual atau berkomunikasi dengan mereka menggunakan bahasa yang baik, lembut, mesra tetapi tegas dalam berhukum dan jangan memaki-hamun mereka secara kasar. Kerana sesungguhnya kata-kata ibu itu mengandungi doa, jika tercetus dari mulut ibu kata-kata seumpama “Beruk punya anak !″ maka lahirlah watak beruk kepada si anak yang sukar untuk dilentur perangainya.

Ajarkan juga isteri supaya menghormati dan beradab sopan ketika berhadapan dengan ibubapa dan mertuanya. Memuliakan keluarga suami lebih daripada yang lain. Sentiasa memberi nasihat kepada isteri jika dia suka mengumpat, berleter atau memfitnah jiran tetangganya. Ingatkan isteri supaya jangan suka menceritakan keburukan dan kelemahan suami kepada orang lain.

Selalu ingatkan isteri supaya banyak bersabar dalam menempuh segala ujian dan perintah-perintah Allah SWT. Ajarkan kepada dia tentang batas-batas aurat dan pergaulan seorang wanita. Pastikan auratnya terkawal ketika dia bergaul dengan keluarga, sanak-saudara, sahabat-sahabat perempuan, serta semasa berhadapan dengan lelaki yang bukan muhrimnya dan supaya isteri tidak keluar rumah tanpa izin daripada suami.

Isteri yang berjaya dididik dengan baik akan menjadi insan yang patuh kepada Allah dan mentaati suaminya dikala susah mahupun senang. Dia sentiasa menjadi teman yang menjadi pendorong serta penasihat kepada suami dalam hal-hal agama dan kebaikan, malah akan mendoakan keselamatan ke atas suaminya pada setiap waktu.

Kesimpulannya, inilah sebahagian daripada tanggungjawab suami dalam menunaikan nafkah batin kepada isteri. Sekiranya suami tidak berkemampuan untuk membimbing isteri dan anak-anak, dia wajib berusaha mencari guru yang mampu mengajar dan membenarkan isteri keluar untuk belajar tentang Islam. Semoga dia dan ahli keluarganya terselamat daripada seksa di akhirat kelak.

Ibnu Abbas pernah berkata: "Berilah pengertian agama kepada mereka(ahli keluarga) dan berilah pelajaran budi pekerti yang bagus kepada mereka."

Kebenaran tetap ada walau dalam kesamaran. Yang benar itu tetap benar, yang salah itu tetap salah.

Wallahhua'alam.

Penyunting : Norfazihah Hani Binti Abnol Kassim
Sumber : http://www.hafizng.com ( Mohamad Hafiz Ng Abdullah -Jaipk)

02 Januari 2011

Umur Pada 28 Muharam 1432 Hijrah.- Isnin

Hari ini, umur saya makin meningkat dah 30 tahun 15 hari jika dikirakan mengikut tahun Hijrah.

Apa yang saya cari dalam hidup?

Hidup saya sudah lengkap, Alhamdulillah.

Ada kerjaya, keluarga.

Orang cakap kahwin? Saya dah kahwin walaupun saya diceraikan. Alhamdulillah, saya bahagia kerana saya dah kahwin, tak perlu dipersoalkan lagi. Cuma ada sesuatu yang membahagiakan saya. Saya berkahwin kerana Allah SWT, mengikut restu ibu bapa. Biarpun solat isthikharah saya menyatakan bukan dia jodoh saya. Saya menerima dia seadanya. Kehidupan perkahwinan kami Alhamdulillah baik, biarpun dia mengalami masalah pembelajaran yang lebih teruk daripada saya. Alhamdulillah, saya bahagia kerana saya meletakkan kebahagiaan di hati saya. Allah SWT meminjamkan dia kepada saya untuk menguji keimanan saya dan keluarga. Alhamdulillah, kami bersyukur kami dapat melaluinya dengan baik. Tetapi masalah yang diterima selepas beberapa bulan perkahwinan kami benar-benar menguji keimanan saya sekeluarga, dia meninggalkan kami kerana campur tangan pihak keluarga sebelah sana yang tidak mengetahui ujian yang dia telah berikan kepada kami. Saya benar-benar kecewa. Cuma ada sesuatu yang membuatkan hati saya tenang biarpun Allah SWT memisahkan kami. Seorang Hamba Allah memberitahu saya, dia sayangkan saya. Dia hanyalah pinjaman Allah SWT buat saya dan keluarga. Alhamdulillah. Itu cukup membahagiakan saya kerana saya dapat menjalankan tanggungjawab sebagai seorang isteri sebaiknya. Namun, saya hanyalah seorang hamba Allah yang serba kekurangan.

Buatlah sesuatu kerana Allah SWT, insya Allah kita tenang walaupun ditimpa pelbagai ujian yang menguji kesabaran. Alhamdulillah, kehidupan saya bahagia kerana saya meletakkan Allah SWT di atas.

Saya dah tua dah woooooo, 30 tahun dah. Apa yang saya cari dalam hidup? Saya belum menemuinya. Rahmat Allah, saya belum temui, kekhusyukan solat belum ditemui.........apa lagi ya? Kembali kepada Allah SWT dengan jiwa yang tenang sedamai hati-hati pejuang memusafiri jalan-jalan ke Mutmainnah.

Ya Allah, Kurniakanlah hati yang berzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu buat Norfazihah Hani, Amin Ya Rabballamin.

Wallahhu'alam.